Perjalanan karier beberapa pemain sepak bola memang termasuk cukuplah singkat karena umumnya karier pemain sepak bola akan turun saat dia masuk umur kepala tiga atau periode pensiun. Itu kenapa beberapa pemain sepak bola yang memilih untuk mempunyai usaha sambilan.
Disamping itu walau karier sebagai pemain sepak bola memang lumayan janjikan, tetapi penghasilan mereka tidak akan selama-lamanya ingat periode waktu karier mereka yang cuman sekitar sampai umur 30 sampai 40 tahun.
Oleh karenanya, beberapa pemain sepak bola harus juga pikirkan penghasilan lain untuk menyokong hidupnya.
Hal itu yang telah banyak diakui oleh beberapa pesepak bola Indonesia yang sekarang dijumpai mulai meniti ke beberapa usaha sambilan yang bergerak dalam bidang usaha yang lain.
Keinginannya dengan mempunyai usaha sambilan mereka tidak kebingungan kembali cari uang untuk memperoleh pendapatan.
Usaha Sambilan Pemain Sepak Bola Indonesia
Berikut lima pemain sepak bola Indonesia yang mempunyai usaha sambilan, ada yang punyai sekolah lho.
1. Kim Jeffrey Kurniawan
Pemilik nama komplet Kim Jeffrey Kurniawan sebagai pemain sepak bola Indonesia turunan Jerman yang sekarang ini bertanding di club PSS Sleman bernomor punggung 23.
Tidak cuman sukses di dunia persepakbolaan, pria berumur 31 tahun ini dijumpai menekuni di dunia usaha yakni clothing, kulineran dan barbershop.
Penghasilan yang didapat Kim tentu alami kenaikan yang lumayan tinggi, apa lagi Bandung dikenali sebagai pusat mode di Indonesia.
2. Bambang Terakhir
Pemain sepak bola yang telah melalui karier semenjak tahun 1988, Bambang Terakhir dijumpai mempunyai beragam usaha di bidang yang lain.
Pria yang dekat dipanggil Bepe ini terjun di dunia usaha dengan mempunyai usaha clothing line dengan merek TS3 sampai portal informasi olahraga namanya Sportsatu yang dibangun bersama pembawa acara Darius Sinathrya semenjak tahun 2013 kemarin.
3. Galih Sudaryono
Kiper Persijap Jepara bernomor punggung 1 yakni Galih Sudaryono menekuni di dunia usaha dengan meniti beberapa baris usaha.
Saat PSSI dipeti-eskan di tahun 2015 lalu, Galih Sudaryono sempat mencoba peruntungannya di dunia usaha dengan memulai usaha jual-beli burung, operator odong-odong sampai sekarang meningkatkan usahanya di usaha baju muslim.
4. Hamka Hamzah
Manajer sekalian pemain yang perkuat club RANS Cilegon FC, Hamka Hamzah tidak cuman berkilau di atas lapangan hijau tetapi juga di ranah usaha.
Untuk menyiapkan periode pensiunnya, pria berumur 37 tahun ini terjun menjalankan bisnis dengan buka warung kopi di Kota Malang namanya Warkop 23.
Usaha kopinya itu semakin berkembang sampai sekarang telah mempunyai cabang di Makassar yang disebut tempat kelahirannya.
5. Atep Rizal
Pemilik nama komplet Atep Ahmad Rizal atau yang dikenali sebagai Atep sebagai pemain sepak bola Indonesia bela club Partner Kukar dengan status pemain tengah.
Tidak main-main, Atep dijumpai mempunyai usaha yang tidak kalah janjikan yakni dengan membangun sekolah sepak bola atau SSB yang berada di Cianjur, Jawa Barat.
Dari sekolah sepak bolanya itu telah melahirkan beberapa pemain sepak bola unggulan Indonesia, satu diantaranya ialah Kakang Rudianto yang bahkan juga dijumpai pernah bertualang di tanah Eropa.
Itu ia susunan pemain sepak bola Indonesia yang mengantongi rejeki dengan terjun menjalankan bisnis. Walau karier beberapa pemain sepak bola itu paling prospektif, tetapi mereka memutuskan untuk mengubah kekayaan yang dipunyai sekarang ini dengan masuk ke bidang usaha.
Oleh karenanya, kamu tidak perlu sangsi untuk ikuti tapak jejak mereka dengan mengantongi keuntungan di usaha. Walau bermula dari usaha skala kecil tetapi dengan usaha keras, karena itu usaha yang kamu lakukan dapat menjadi raksasa dan hasilkan beberapa keuntungan.
Meskipun begitu, pilih bidang usaha yang diperlukan oleh beberapa faksi satu diantaranya ialah usaha di bidang pengajaran yang mana pengajaran sebagai keperluan tiap orang sebagai perbekalan periode depannya.
Untuk meningkatkan rasio usaha dan alami kesusahan dana, kamu dapat memercayakan Pintek sebagai jalan keluar permodalan kamu.
Pintek ialah perusahaan financial technology untuk pengajaran yang mempunyai visi menggerakkan alih bentuk pengajaran di Indonesia lewat pengembangan service keuangan.
Tercatat dan dipantau oleh OJK semenjak 2018, Pintek sediakan akses permodalan untuk beberapa penopang kebutuhan di bidang pengajaran terhitung UKM pengajaran.
Lewat produk Permodalan PO/Invoice, pelaku bisnis pengajaran dapat memperoleh permodalan sampai miliaran rupiah dengan tenor capai 24 bulan. Bunga yang ditanggung juga kecil yakni dimulai dari 0,9 % sampai 2,5 % bergantung dari kredit scoring.
Dengan mempertanggungkan invoice atau bill yang jalan, supplier pengajaran dapat memperoleh permodalan sampai miliaran rupiah. Dana itu bisa dipakai untuk penuhi pesanan sekolah seperti penyediaan netbook, buku dan yang lain.
Menariknya kembali, beberapa supplier dapat memperoleh permodalan dalam jumlah besar capai miliaran rupiah dengan syarat yang tidak sulit dan proses waktu pencairannya cepat.
Hal itu yang membuat Pintek semakin berkembang cepat dan sekarang telah memberi permodalan lebih dari Rp 180 miliar dalam jumlah peminjam capai 2989 orang.
Baca Juga: jasa pembayaran paypal
Baca Lainnya: keranjangku.net