Badan Pengembangan dan Penyuluhan sumber Daya insan Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), terus mendorong transformasi pada sektor pertanian, termasuk transformasi penyuluhan dari konvensional beralih ke digital.
Demikian disampaikan kepala BPPSDMP Dedi Nursumasi di program Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 10 2022, yang ditayangkan melalui impian perangkat lunak Zoom, live streaming dan kanal Youtube, Selasa (1/3/2022).
di kesempatan tadi, ia meminta penyuluh mengabungkan metode penyuluhan laku yang selama dipergunakan dengan teknologi berita, sebagai akibatnya dapat menjangkau banyak kelompok tani juga gapoktan dalam memberikan penyuluhan.
“buat menggenjot produksi, produktivitas, gunakanlah smart farming. Smart farming atau pertanian cerdas artinya pemanfaatan produk bioteknologi, biofertilizer antara lainnya pada dalamnya ada pemupukan berimbang, penggunaan varietas yang berproduksi tinggi, mekanisasi pertanian, serta pemanfaatan Internet of Things (IoT),” kentara Dedi yang dikutip melalui Beritasatu.com.
Ngobras kali ini mengangkat tema “Podcast, Media Penyuluhan di Era Digitalisasi“. Dani Medionovianto, merupakan penyuluh yg aktif dalam pemanfaatan TIK dari Balai besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP), Bogor hadir sebai pembicara.
Tema yang dihadirkan, senada dengan yang diinginkan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bahwa sumber daya insan (sdm) pertanian diperlukan mampu menguasai teknologi serta menciptakan aneka macam penemuan, terutama asal kalangan milenial.
“Kemajuan pertanian wajib didukung generasi milenial dengan semangat inovasi tinggi, melakukan cara-cara baru menjadi karakteristik yg maju, berdikari, dan modern,” ujar Mentan Syahrul.
Dani dalam pemaparannya memberikan apa yg sudah didapatkan oleh Kementan pada penerapan Teknologi isu dan Komunikasi (TIK) antara lain Smart Feed Agrinak, My Agri, program LKP (Layanan Konsultasi Padi), ITani, Kalender Tanam, Takesi dan lain sebagainya termasuk web yg memberikan informasi materi penyuluhan asal penyuluh buat penyuluh yaitu Cyber Extension.
Dani memberikan, ketika ini pengguna internet pada Indonesia naik menjadi 202,6 juta pengguna, yg dibarengi jua naiknya jumlah perangkat mobile yg terkonek menggunakan internet sebagai 345,tiga juta serta pengguna yg aktif di medsos berbagai platform bertambah 10 juta menjadi 170 juta.
Persetase pengguna internet berusia 16 sampai 64 tahun yang mempunyai masing-masing jenis perangkat, mobile phone (98,tiga%), smartphone (98,dua%), non smartphone mobile phone (16%), Laptop/desktop (74,7%), tablet (18,5%), TV streaming (6%), konsol (16,2 %), perangkat smarthome (lima,7%), smartwatch/wristband (13,tiga%), serta Perangkat impian reality(4,2%).
“ada 10 media umum yang paling digandrungi yaitu YouTube, Facebook , Instragram dan WhatsApp. Akhir-akhir ini Podcast termasuk yang disukai pula. Podcast yg artinya jenis internet teranyar pun digandrungi masyarakat Indonesia menggunakan homogen-rata menghabiskan saat 44 menit pada sehari. Meskipun itu masih kalah dengan ketika pengguna internet Indonesia ketika streaming musik yang rata-homogen 1 jam 30 mnt pada sehari,” jelas Dani.
Diakui yang sudah memanfaatkan podcast-nya Dani cukup banyak pula, tidak hanya penyuluh tetapi juga petani bahkan mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri, tambahnya. berasal 1.372 responden yang mengenal podcast, pada survey pengguna Layanan Podcast 2018, 80,82 % mendengarkan podcast pada enam bulan terakhir.
“Konten yang menarik menjadi alasan primer podcast masih diminati, terbukti kini telah ada podcast menggunakan konten pertanian seperti yang dimiliki BPP Dramaga, BPP Mandalt, BPTP Jatim, BPTP Bengkulu, panggung penyuluhan Podcast serta masih poly lagi podcast-podcast yang dimiliki para penyuluh,