JasaInterior– Merancang interior kantor melibatkan pembuatan pengaturan interior untuk memenuhi kebutuhan klien dari ruang tertentu. Setiap proyek perusahaan yang terkait dengan interior melibatkan beberapa tahapan umum yang harus diikuti sambil bergerak maju dengan desain kantor dan proses pemasangan. Ini termasuk:
1) Pemrograman: Sebuah kantor terdiri dari fasilitas yang berbeda seperti administrasi, perhotelan, rekreasi, makanan / kantin dan setiap ruang memiliki kebutuhan dan fungsinya sendiri. Selama tahap pemrograman, desainer interior harus menjaga agar desain kantor memenuhi persyaratan fungsional setiap fasilitas sambil memahami kebutuhan pengguna. Ia harus memahami aspek fungsional setiap ruang, persyaratan alokasi ruang, serta furnitur dan aksesori yang diperlukan di setiap fasilitas. Kunjungan situs, penelitian, survei, atau pertemuan dengan klien dan pengguna adalah metode terbaik untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang persyaratan dan harapan desain.
2) Pengembangan Konsep: Setelah mencapai pemahaman yang kuat tentang kebutuhan klien melalui informasi yang dihimpun, desainer merumuskan konsepnya dalam bentuk desain dan diagram. Tahap pengembangan konsep terdiri dari sub-tahap yang berbeda. Mereka:-
a) Perencanaan Ruang: Perencanaan Ruang merupakan komponen integral dari layanan desain interior karena melibatkan penggunaan ruang yang diinginkan secara efisien. Setelah tahap pemrograman selesai, desain alokasi ruang dan kedekatan disiapkan. Saat merencanakan pemanfaatan ruang kantor yang efektif, banyak faktor perlu dipertimbangkan, termasuk hierarki organisasi, alur kerja, tujuan dan sasaran klien, kode peraturan bangunan, persyaratan furnitur, kenyamanan, fleksibilitas, dan kebutuhan masa depan. Bergantung pada apakah kantor klien mempromosikan kerja tim atau kerja individu, ruang kantor direncanakan sesuai.
b) Cahaya: Cahaya adalah salah satu faktor terpenting yang harus dipertimbangkan saat mendesain interior kantor. Desainer harus memahami aspek ilmiah serta estetika cahaya. Kualitas serta kuantitas cahaya juga penting, untuk menciptakan tempat kerja kantor yang nyaman dan sehat. Cahaya memainkan peran penting dalam mengatur suasana ruangan dan karenanya seorang desainer interior harus mempertimbangkan pencahayaan yang tidak hanya meningkatkan interior dan efisiensi tetapi juga memenuhi kode bangunan dan menciptakan suasana yang menyenangkan.
c) Warna: Warna adalah elemen penting dalam setiap desain interior komersial. Saat memilih skema warna, desainer harus memastikan bahwa warna kantor mencerminkan merek, nilai, dan budaya perusahaan. Karena warna memiliki kekuatan untuk menimbulkan berbagai emosi dan keadaan psikologis, desainer interior harus mempertimbangkan skema warna yang bagus di kantor yang meningkatkan suasana hati, konsentrasi, dan menciptakan suasana kerja yang dinamis.
d) Pemilihan Bahan: Mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas, kinerja dan keberlanjutan produk, furnitur dan aksesori lainnya dipilih untuk interior kantor.
3) Pengembangan Desain: Selama tahap pengembangan desain, desainer sangat jelas tentang maksud desain proyek. Dia mengembangkan denah lantai, ketinggian, bagian, dan gambar detail lainnya sambil menjelaskan pilihan desain, warna, furnitur, dan hasil akhir yang dibuat. Fase ini juga melibatkan proposal anggaran untuk item konstruksi dan FF&E.
4) Presentasi Konsep: Desain yang disiapkan disajikan kepada klien untuk ditinjau, direvisi dan disetujui .. Atas dasar umpan balik klien, desain diubah sesuai untuk memenuhi kebutuhan klien. Setelah memasukkan semua perubahan, rancangan desain akhir disiapkan.
5) Dokumen Konstruksi dan Pengadaan: Dokumen konstruksi sangat penting untuk setiap pelaksanaan desain yang sukses. Ini terdiri dari kumpulan dokumen akhir dengan semua spesifikasi yang diperlukan yang akan membantu kontraktor untuk mulai membangun proyek. Selain termasuk set lengkap denah lantai, elevasi dan bagian, juga terdiri dari jadwal penyelesaian, spesifikasi perabotan, detail material, dll. Setelah dokumen konstruksi disetujui, dokumen itu dikirim ke kontraktor potensial untuk dilelang. Pada langkah selanjutnya, tawaran diperoleh, kontraktor diselesaikan, pesanan pembelian dikeluarkan dan proyek dimulai.
6) Administrasi Konstruksi: Desainer interior perlu mengawasi pekerjaan dengan sering mengunjungi situs. Dia perlu memeriksa apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan gambar dan spesifikasi konstruksi. Perancang juga perlu memeriksa kecacatan dan kesalahan selama instalasi dan penyelesaian FF&E. Proses konstruksi selesai jika desainer interior merasa puas bahwa pekerjaan telah selesai sebagaimana yang terwakili dalam dokumen konstruksi.